Keraton Yogya-Dagangan Kolaborasi di Singapura, Majukan Desa dengan Teknologi
Oleh Pandangan Jogja
Dari kiri: CEO Dagangan, Ryan Manafe; GKR Hayu; GKR Bendara, dalam acara bertajuk "Philanthropy, Succession, and Legacy: Insights from Royal Families Across Asia and the World" di Singapura, Jumat (8/11). Foto: Dok. Istimewa
Dari kiri: CEO Dagangan, Ryan Manafe; GKR Hayu; GKR Bendara, dalam acara bertajuk "Philanthropy, Succession, and Legacy: Insights from Royal Families Across Asia and the World" di Singapura, Jumat (8/11). Foto: Dok. Istimewa

Dagangan, startup yang bergerak di bidang e-commerce pedesaan dan Keraton Yogyakarta berkolaborasi dalam acara bertajuk "Philanthropy, Succession, and Legacy: Insights from Royal Families Across Asia and the World" di Singapura, Jumat (8/11).

Forum ini menampilkan dialog antara GKR Hayu, GKR Bendara, dan CEO Dagangan, Ryan Manafe, membahas pentingnya warisan budaya, filantropi, serta pengembangan masyarakat melalui teknologi.

Acara ini berlangsung dalam rangkaian Business and Philanthropy Forum ke-8 dan dihadiri oleh berbagai tokoh internasional, termasuk peraih Nobel, anggota keluarga kerajaan, pendiri perusahaan unicorn, serta pemilik bisnis keluarga.

Dari kiri: CEO Dagangan, Ryan Manafe; GKR Hayu; GKR Bendara, dalam acara bertajuk "Philanthropy, Succession, and Legacy: Insights from Royal Families Across Asia and the World" di Singapura, Jumat (8/11). Foto: Dok. Istimewa
Dari kiri: CEO Dagangan, Ryan Manafe; GKR Hayu; GKR Bendara, dalam acara bertajuk "Philanthropy, Succession, and Legacy: Insights from Royal Families Across Asia and the World" di Singapura, Jumat (8/11). Foto: Dok. Istimewa

Diskusi yang dimoderatori oleh Ryan Manafe ini membahas peran penting teknologi dalam menjaga warisan budaya dan mempercepat pemberdayaan ekonomi di pedesaan.

“Misi kami sejalan dengan komitmen Keraton Yogyakarta dalam pengembangan masyarakat dan pelestarian budaya. Melalui teknologi dan akses logistik yang kami sediakan, kami berharap dapat membantu masyarakat pedesaan untuk berkembang dan meningkatkan taraf hidup mereka,” ungkap Ryan.

Dalam sesi diskusi, GKR Hayu menekankan pentingnya peran teknologi dalam mempromosikan budaya kepada generasi muda.

“Teknologi dapat menjadi alat penting untuk mendokumentasikan, melestarikan, serta mengembangkan warisan budaya, sekaligus menjangkau khalayak yang lebih luas,” ujar GKR Hayu.

GKR Hayu dan GKR Bendara dalam acara bertajuk "Philanthropy, Succession, and Legacy: Insights from Royal Families Across Asia and the World" di Singapura, Jumat (8/11). Foto: Dok. Istimewa
GKR Hayu dan GKR Bendara dalam acara bertajuk "Philanthropy, Succession, and Legacy: Insights from Royal Families Across Asia and the World" di Singapura, Jumat (8/11). Foto: Dok. Istimewa

Ia juga berbicara tentang program Social Innovation Week, sebuah inisiatif inkubasi yang mengajarkan standar tinggi dalam menjalankan bisnis dan lembaga nirlaba dengan memanfaatkan empat pilar, yaitu teknologi, budaya, keberlanjutan, dan kewirausahaan.

GKR Hayu juga menyampaikan pandangannya tentang potensi besar Yogyakarta dalam menarik investasi.

“Dengan potensi ekonomi yang tinggi dan tradisi budaya yang kaya, Yogyakarta diyakini memiliki daya tarik yang kuat bagi berbagai pihak yang tertarik untuk berkontribusi pada pengembangan wilayah ini,” tutup GKR Hayu.

GKR Bendara, dengan pengalamannya dalam pariwisata dan pengelolaan warisan budaya, menyoroti pentingnya melibatkan generasi muda dalam pelestarian tradisi.

“Keraton Yogyakarta terus aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan mendukung usaha-usaha yang menjaga keseimbangan antara pelestarian tradisi dan kebutuhan generasi muda,” ujar GKR Bendara.

Comments

https://blog.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!