views
Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, menceritakan rencananya untuk membangun hunian di Jakarta dengan menggabungkan konsep perumahan di landed area dan vertikal.
Untuk konsep rumah vertikal, Pramono akan memanfaatkan tempat umum seperti sekolah, kecamatan, dan kelurahan. Sebab hingga kini, pembebasan lahan di Jakarta masih menjadi problem utama.
“Jadi di Jakarta ini problem utamanya adalah pembebasan lahan. Kalau dibangun di kantor sekolahan, kecamatan, puskesmas, dan kelurahan. Itu tidak ada pembebasan lahan,” kata Pramono Anung di Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (6/11).
Dengan adanya rencana ini, kata Pramono, akan memudahkan bagi para pengembang mengurusi perizinan bangunan. Sehingga nantinya, para pengembang tidak perlu lagi berhubungan dengan penegak hukum.
“Sehingga dengan demikian akan menjadi lebih mudah dan bagi pengembang juga mereka kan paling takut kalau berhubungan dengan apalagi penegak hukum,” ujarnya.
Nantinya hunian ini akan disesuaikan berdasarkan kelas ekonomi. Apabila tempatnya berlokasi di kawasan ekonomi menengah ke atas, kara Pramono, akan dibangun hunian dengan taraf kelas premium.
Namun jika berada di lokasi menengah kelas bawah, Pramono akan membuat hunian tersebut layaknya rusunami ataupun rusunawa.
“Tergantung tempatnya, kalau di tempat yang premium ya untuk menengah ke atas. Tapi kalau tempatnya yang menengah ke bawah ya kita buatkan rusunami atau rusunawa,” ucapnya.
Pramono juga akan menerapkan uang muka (DP) senilai 0 persen untuk masyarakat yang ingin tinggal di hunian tersebut. Rencana ini merupakan lanjutan dari program hunian Eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan.
Dia berharap program ini dapat menyelesaikan permasalahan hunian di kalangan Gen Z dan Milenial.
“Jadi itulah cara berpikir saya untuk menyelesaikan persoalan hunian terutama bagi Gen Z dan Gen Milenial,” imbuhnya.
Comments
0 comment