Berpulangnya Alvin Lim: Mengenang Perjalanan Seorang Pengacara Berintegritas
Pada Minggu, 5 Januari 2025, kabar duka menyelimuti dunia hukum di Indonesia. Alvin Lim, seorang pengacara ternama dan pendiri LQ Indonesia Law Firm, tutup usia di Rumah Sakit Mayapada, Tangerang, Banten, pada pukul 12.00 WIB. Kabar wafatnya dikonfirmasi oleh Putra Hendra Giri, Humas LQ Indonesia Law Firm. “Tiba-tiba saya mendapat informasi pada pukul 12.00 WIB bahwa Pak Alvin Lim meninggal,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima pada hari yang sama.

Pada Minggu, 5 Januari 2025, kabar duka menyelimuti dunia hukum di Indonesia. Alvin Lim, seorang pengacara ternama dan pendiri LQ Indonesia Law Firm, tutup usia di Rumah Sakit Mayapada, Tangerang, Banten, pada pukul 12.00 WIB. Kabar wafatnya dikonfirmasi oleh Putra Hendra Giri, Humas LQ Indonesia Law Firm. “Tiba-tiba saya mendapat informasi pada pukul 12.00 WIB bahwa Pak Alvin Lim meninggal,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima pada hari yang sama.

Perjalanan Hidup dan Karier

Alvin Lim dikenal sebagai sosok yang tegas dan berani dalam memperjuangkan keadilan. Sebelum menapaki dunia hukum, ia memulai kariernya di sektor keuangan. Pada tahun 1997, Alvin bekerja sebagai bankir di Bank Wells Fargo, Amerika Serikat, setelah menyelesaikan pendidikan di beberapa universitas ternama, termasuk Florida State University dan University of California Berkeley. Pengalamannya di bidang finansial memberinya wawasan luas tentang berbagai aspek bisnis dan perbankan, yang kemudian menjadi fondasi kuat dalam perjalanan karier hukumnya.

Pada tahun 2015, Alvin memutuskan untuk mendirikan LQ Indonesia Law Firm, sebuah firma hukum yang kini menjadi salah satu yang paling dikenal di Indonesia. Dengan visi membela mereka yang terpinggirkan dan melawan ketidakadilan, Alvin kerap menangani kasus-kasus besar yang menjadi perhatian publik.

Kasus-Kasus Kontroversial

Nama Alvin Lim semakin dikenal luas setelah membela Agus Salim, korban penyiraman air keras yang terkait dengan penggunaan uang donasi. Dedikasinya dalam mengungkap kebenaran dan memperjuangkan hak-hak korban membuatnya mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan. Namun, Alvin juga dikenal karena keberaniannya mengungkap pernyataan kontroversial. Salah satunya adalah komentarnya terkait Ferdy Sambo, di mana ia menyebut bahwa Sambo tidak ditahan di Lapas Salemba, melainkan di ruang Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) yang dilengkapi pendingin ruangan.

Pengabdian Hingga Akhir Hayat

Sejatinya, Alvin dijadwalkan menghadiri peresmian kantor cabang LQ Indonesia Law Firm di Surabaya pada pagi hari di tanggal yang sama. Namun, merasa lemas, ia memutuskan untuk berangkat di sore hari. Takdir berkata lain, Alvin berpulang sebelum sempat menghadiri acara penting tersebut.

Jenazah Alvin Lim disemayamkan di Rumah Duka Green Heaven Jakarta di Pluit, Jakarta Utara. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan kerja, dan mereka yang pernah merasakan dampak positif dari perjuangannya di dunia hukum.

Warisan yang Tak Akan Dilupakan

Sebagai seorang pengacara yang berdedikasi, Alvin Lim tidak hanya meninggalkan jejak dalam bentuk kasus yang telah ia tangani, tetapi juga inspirasi bagi para advokat muda. Dedikasinya untuk membela hak-hak mereka yang tertindas dan suaranya yang lantang melawan ketidakadilan menjadi contoh nyata dari pengabdian seorang profesional di bidang hukum.

 

Kepergian Alvin Lim adalah kehilangan besar bagi dunia hukum Indonesia. Namun, warisan integritas, semangat juang, dan dedikasinya akan terus hidup melalui karya dan pengaruhnya pada generasi berikutnya.

Comments

https://blog.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!