13
views
views
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mengusulkan perubahan format turnamen Piala AFF 2024. Ia menganggap format saat ini berpotensi merugikan kesehatan dan performa pemain. Dalam pertandingan tandang menghadapi Vietnam di Viet Tri pada 15 Desember 2024, Indonesia akan menghadapi tantangan setelah memainkan dua laga dalam rentang hanya tiga hari.
"Saya pernah menyampaikan dalam konferensi pers setelah pertandingan melawan Laos bahwa format penyisihan grup Piala AFF perlu direvisi," ujar Shin, seperti dilansir media Vietnam, Bongda24h.
Ia mengusulkan agar seluruh pertandingan penyisihan grup diadakan di satu negara, sementara semifinal dan final dilaksanakan dalam dua leg. Usulan yakni merujuk pada format yang pernah diterapkan antara 2004 hingga 2016, di mana fase grup berlangsung dalam sistem turnamen kandang.
Sayangnya, minat penonton pada laga-laga fase grup menurun ketika tim-tim non-tuan rumah bertanding, sehingga AFF beralih ke format berbasis home-and-away di fase grup. Namun, Shin meyakini bahwa format lama lebih menguntungkan. "Dengan tidak adanya perjalanan jauh selama fase grup, tim bisa lebih fokus, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas permainan dan keterampilan pemain, serta level turnamen secara keseluruhan," jelasnya.
Pelatih asal Korea Selatan ini menegaskan bahwa jadwal padat saat ini dengan jeda pertandingan hanya tiga hari dapat membebani pemain, menyatakan, "Ini sama saja membunuh pemain." Tim Garuda akan memulai turnamen dengan menghadapi Myanmar pada 9 Desember, diikuti dengan laga melawan Laos pada 12 Desember, sebelum bertandang ke Vietnam.
"Saya pernah menyampaikan dalam konferensi pers setelah pertandingan melawan Laos bahwa format penyisihan grup Piala AFF perlu direvisi," ujar Shin, seperti dilansir media Vietnam, Bongda24h.
Ia mengusulkan agar seluruh pertandingan penyisihan grup diadakan di satu negara, sementara semifinal dan final dilaksanakan dalam dua leg. Usulan yakni merujuk pada format yang pernah diterapkan antara 2004 hingga 2016, di mana fase grup berlangsung dalam sistem turnamen kandang.
Sayangnya, minat penonton pada laga-laga fase grup menurun ketika tim-tim non-tuan rumah bertanding, sehingga AFF beralih ke format berbasis home-and-away di fase grup. Namun, Shin meyakini bahwa format lama lebih menguntungkan. "Dengan tidak adanya perjalanan jauh selama fase grup, tim bisa lebih fokus, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas permainan dan keterampilan pemain, serta level turnamen secara keseluruhan," jelasnya.
Pelatih asal Korea Selatan ini menegaskan bahwa jadwal padat saat ini dengan jeda pertandingan hanya tiga hari dapat membebani pemain, menyatakan, "Ini sama saja membunuh pemain." Tim Garuda akan memulai turnamen dengan menghadapi Myanmar pada 9 Desember, diikuti dengan laga melawan Laos pada 12 Desember, sebelum bertandang ke Vietnam.
Comments
0 comment