13
views
views
Sedikitnya 56 orang tewas dan banyak lainnya terluka dalam bentrokan tragis yang terjadi di stadion kota Nzerekore, Guinea bagian tenggara, saat pertandingan sepak bola lokal antara tim Labe dan Nzerekore. Insiden ini, yang terjadi pada Minggu sore (1/12), dipicu oleh sebuah gol yang dipersengketakan, menyebabkan kerusuhan di antara para suporter.
Turnamen ini diadakan untuk menghormati pemimpin militer Guinea, Mamadi Doumbouya. Perdana Menteri Guinea, Amadou Oury Bah, mengutuk insiden tersebut dan menyerukan ketenangan, sambil menekankan pentingnya akses layanan rumah sakit bagi para korban.
Video dan foto yang beredar menunjukkan situasi mengerikan di stadion, dengan beberapa jenazah, termasuk anak-anak, terbaring di tanah. Laporan menyebutkan bahwa kerusuhan dimulai setelah perkelahian di antara penonton, yang dipicu oleh keputusan wasit mengenai gol yang diperdebatkan.
Pasukan keamanan terpaksa menggunakan gas air mata untuk mengendalikan situasi, setelah para suporter mulai melempar batu. Kelompok oposisi, Koalisi Aliansi Nasional untuk Perubahan dan Demokrasi, menyerukan penyelidikan atas insiden ini, menuduh pemerintah bertanggung jawab atas kekacauan yang terjadi.
Guinea, yang dipimpin oleh militer sejak 2021, menghadapi tantangan besar dalam menjaga stabilitas dan memenuhi harapan rakyatnya.
Turnamen ini diadakan untuk menghormati pemimpin militer Guinea, Mamadi Doumbouya. Perdana Menteri Guinea, Amadou Oury Bah, mengutuk insiden tersebut dan menyerukan ketenangan, sambil menekankan pentingnya akses layanan rumah sakit bagi para korban.
Video dan foto yang beredar menunjukkan situasi mengerikan di stadion, dengan beberapa jenazah, termasuk anak-anak, terbaring di tanah. Laporan menyebutkan bahwa kerusuhan dimulai setelah perkelahian di antara penonton, yang dipicu oleh keputusan wasit mengenai gol yang diperdebatkan.
Pasukan keamanan terpaksa menggunakan gas air mata untuk mengendalikan situasi, setelah para suporter mulai melempar batu. Kelompok oposisi, Koalisi Aliansi Nasional untuk Perubahan dan Demokrasi, menyerukan penyelidikan atas insiden ini, menuduh pemerintah bertanggung jawab atas kekacauan yang terjadi.
Guinea, yang dipimpin oleh militer sejak 2021, menghadapi tantangan besar dalam menjaga stabilitas dan memenuhi harapan rakyatnya.
Comments
0 comment