Derby Merseyside: Pertarungan Sengit di Goodison Park dengan Hujan Kartu!

Waspadai Psy War di Derby Merseyside!

Para pemain Liverpool harus ekstra waspada terhadap psy war yang dilancarkan oleh Everton. Derby Merseyside selalu menyuguhkan pertandingan yang penuh ketegangan dan sering kali berujung pada hujan kartu, yang bisa menjadi bumerang bagi salah satu tim.

Awalnya, laga Everton vs Liverpool dijadwalkan berlangsung pertengahan Desember, namun terpaksa ditunda akibat cuaca buruk. Kini, pertandingan ini akan digelar pada Kamis, 13 Februari 2025, dini hari WIB. Tiga poin menjadi target utama Liverpool, yang berambisi memperlebar jarak dengan Arsenal yang saat ini berada di posisi kedua klasemen Liga Inggris dengan selisih enam poin. Namun, Everton bukanlah lawan yang bisa dianggap remeh.

Meskipun saat ini berada di posisi ke-16 klasemen, Everton menunjukkan peningkatan signifikan di bawah arahan David Moyes, dengan meraih tiga kemenangan beruntun. Mereka telah mencetak delapan gol dan hanya kebobolan dua gol. Selain itu, Everton juga berhasil mengalahkan Liverpool di kandang musim lalu dengan skor 2-0, menambah motivasi mereka untuk tampil maksimal.

Namun, Liverpool harus mewaspadai potensi banyaknya kartu yang mungkin muncul dalam laga ini, baik kartu kuning maupun merah. Derby ini tercatat sebagai pertandingan yang paling banyak melahirkan kartu merah, dengan total 23 kali, dan juga sering berakhir tanpa gol. Ini menjadi perhatian utama manajer Liverpool, Arne Slot, agar para pemainnya dapat menjaga emosi di lapangan.

Menariknya, ini akan menjadi Derby Merseyside terakhir yang berlangsung di Goodison Park sebelum Everton pindah ke Bramley-Moore Dock musim depan. "Saya rasa ini adalah alasan tambahan mengapa atmosfer pertandingan nanti akan lebih panas dibanding sebelumnya. Atmosfer di Goodison Park sama fantastisnya dengan Anfield. Fans tuan rumah akan selalu mendukung tim mereka, dan fans tandang pun tak kalah bersemangat. Atmosfernya pasti luar biasa," ungkap Slot di situs resmi klub.

"Saya berharap para pemain kami dapat fokus pada penampilan mereka, bukan hanya dalam hal taktik, tetapi juga dalam mengelola emosi mereka."