views
PSS Sleman Mencatat Sejarah Kelam dengan Kekalahan Terbanyak dalam Sejarahnya

PSS Sleman: Menatap Kebangkitan di Sisa Musim
PSS Sleman kini menghadapi tantangan berat di Liga 1 2024/2025, dengan catatan kekalahan terbanyak yang membuat mereka berada di peringkat 17 klasemen. Pelatih Pieter Huistra optimis dapat memimpin tim untuk bangkit dan meraih hasil positif di 10 laga sisa. Dengan lima kekalahan beruntun dan total 14 kekalahan dari 24 pertandingan, PSS harus segera memperbaiki performa, terutama setelah kekalahan tipis 0-1 dari Malut United.
Untuk menghadapi ancaman degradasi, PSS telah melakukan langkah strategis dengan mengganti pelatih, menunjuk Pieter Huistra yang memiliki segudang pengalaman di sepak bola Indonesia. Mantan direktur teknik Timnas Indonesia ini memiliki visi untuk mengembalikan kejayaan tim kebanggaan Sleman. "PSS memiliki suporter yang luar biasa dan antusiasme tinggi. Ini adalah momen yang tepat untuk berkembang," ungkap Huistra dalam konferensi pers pada Selasa (25/2/2024).
Dengan ambisi manajemen untuk finis di posisi 10 besar klasemen, Huistra menyatakan dukungannya. "Saya sangat menghargai ambisi tersebut. Jika tidak ada ambisi dari manajemen, saya tidak akan datang ke sini," tegasnya. Dia pun menantang diri untuk membawa PSS keluar dari zona merah dan meminta para penggemar untuk tetap bersabar meskipun hasil pada laga debutnya berakhir dengan kekalahan.
Ke depan, Huistra dan manajemen sedang merumuskan rencana jangka panjang untuk pertumbuhan klub. Harapan dan semangat dari suporter menjadi kunci penting dalam mengejar target dan menjaga PSS tetap berkompetisi di kasta teratas sepakbola Indonesia.
Comments
0 comment