views
Pep Lijnders Dipecat dari RB Salzburg Setelah Pengalaman Bersama Klopp di Liverpool
Kabar Pemecatan Pep Lijnders dari RB Salzburg
Karier Pep Lijnders sebagai pelatih RB Salzburg berakhir lebih cepat dari yang diharapkan setelah ia dipecat. Eks asisten pelatih Jürgen Klopp di Liverpool ini meninggalkan Anfield setelah Klopp memutuskan untuk mundur, dan kemudian menerima tawaran untuk melatih klub Austria, RB Salzburg. Lijnders diikat dengan kontrak selama 4,5 tahun, menjadikannya klub kedua yang dilatihnya setelah NEC Nijmegen pada musim 2017/2018.
Diharapkan dapat membawa Salzburg meraih kesuksesan di Austria dan Eropa, Lijnders justru menghadapi kesulitan. Juru taktik berusia 41 tahun ini gagal membawa timnya bersaing di papan atas Liga Austria dan Liga Champions. RB Salzburg mengalami empat kekalahan di Liga Austria dan kini tercecer di urutan kelima klasemen sementara, tertinggal 10 poin dari pemuncak klasemen, Sturm Graz.
Kondisi yang lebih buruk terjadi di Liga Champions, di mana Salzburg hanya meraih satu kemenangan dan kalah lima kali dari enam laga yang dijalani. Terbaru, Salzburg mengalami kekalahan telak 0-3 saat menjamu Paris Saint-Germain, yang membuat mereka terjerembab di urutan ke-32 klasemen Liga Champions dengan hanya mengantongi tiga poin.
Hasil-hasil buruk ini mendorong RB Salzburg untuk memutuskan pemecatan Pep Lijnders dari kursi pelatih. Pengumuman tersebut disampaikan pada Senin malam (16/12/2024) WIB. CEO RB Salzburg, Stephan Reiter, menyatakan, "Kami mulai mengumumkan analisis kami tentang musim gugur yang sayangnya tidak memuaskan beberapa waktu lalu. Jelas kami jauh dari harapan dan tujuan kami sendiri dalam terlalu banyak pertandingan. Akhirnya, kami sampai pada kesimpulan bahwa tim kami membutuhkan dorongan baru di bawah kepemimpinan baru, meskipun kami masih berharap ada perubahan haluan hingga akhir."
Reiter menambahkan, "Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Pep atas karyanya. Ia telah memberikan banyak komitmen dan semangat serta memberikan kami dorongan penting untuk pengembangan lebih lanjut."
Comments
0 comment